Minggu, 21 September 2008

BIAR SAJA BEGINI DULU




Lama aku meninggalkan semua yang aku miliki di negeriku tercinta,Indonesia. Aku masih ingat terakhir sekali aku berpamitan saat keberangkatanku dari semarang menuju Bekasi untuk melanjutkan pendidikan bahasa jepang,sebelum dua bulan berikutnya aku diterbangkan ke jepang. Setelah itu tak terlihat nyata lagi semuanya, meski banyak hadir dimimpi. Sudah sangat rindu sekali aku pada semuanya. Ayah, ibu, kang bus, kang kuron, mbak tutik, slamet, mbah putri, truuss mbak umi , kang mashuri dan tentu saja yang masih nakal-nakalnya, rona, fadhol, ida. Rumahku, musholla, lapangan sepak bola, suara sangar si kereta api, temen2 dan smua yang menyenangkan.

Kampungku pasti sudah banyak berubah, aku sendiri banyak berubah lho. Sedikit kurus pasti gondrong semrawut, daaaaaan tambah tua an dikit. Apa sih yang nggak berubah ?tapi biar saja begini dulu.lihat aku!aku ingin banyak yang aku mengerti dulu sebelum kembali. Biar sampai saat itu yang kalian mengerti tentang aku, tapi kelak saat kembali berkumpul, aku ingin pahami maksud adanya aku. Doa mendoakan ya, karena rasa itu yang teralir tiada henti, seperti udara yang masih sanggup kita hirup. Karena Allah yang maha segalanya.

1 komentar:

Riema Ziezie mengatakan...

sabar ya mas...demi sebuah cita2...dimanapun kt berada yang terkasih (keluarga & negeri) tdk akan pernah hilang dari hati kita